Senin, 27 April 2015

METODE VAR


Metode pengukuran VaR-Historical Method merupakan metode yang menggunakan
sekumpulan data historis aktual dari faktor pasar selama jangka waktu
tertentu untuk menentukan aktual distribusi perubahan nilai portofolio. Nilai
aktual portofolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau (loss)
sesuai perubahan aktual data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual portofolio
tersebut diurutkan dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai
dengan tingkat keyakinan yang dipilih maka akan diperoleh nilai VaR.
Dari nilai VaR yang diperoleh maka dapat ditentukan Capital at Risk (CaR)
dengan formula:
CaR = (99% Conf. Level) 1-day VaR x 10 x multiplication factor
Analisis risiko yang diterapkan untuk pasar uang berupa tingkat suku bunga
deposito selama 12 bulan menghasilkan Value at Risk (VaR) risiko pasar sebesar
Rp 351.942.500,00 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99%. Artinya
maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk satu tahun ke depan,
99% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp 351.942.500,00 atau hanya 1%
potensial kerugian akan melebihi angka tersebut. Dari nilai VaR dapat diketahui
besarnya Cadangan Modal (Capital at Risk) yang harus disediakan bank untuk
satu tahun ke depan adalah Rp 23.518.447.898,00.

1. Pendahuluan

Membentuk sebuah portofolio merupakan usaha memaksimalkan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dengan tingkat risiko tertentu. Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengestimasi resiko pasar adalah Value at Risk (VaR). Menurut Best [1] Value at Risk (VaR) adalah metode pengukuran resiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu.

Perhitungan VaR portofolio saham menggunakan data historis dan data simulasi Monte Carlo menggunakan metode Markowitz, dimana metode Markowitz mengasumsikan bahwa variansi data saham konstan. Data historis merupakan data yang didapat dari bursa saham yang telah dilaporkan bursa saham kepada masyarakat, sedangkan data simulasi didapatkan dengan mensimulasi harga saham untuk memperkirakan harga saham berikutnya. Simulasi Monte Carlo mengasumsikan data berdistribusi normal dan menghendaki percobaan berulang kali dengan pembangkitan bilangan acak sehingga didapatkan nilai random pada probabilitas frekuensi tertentu, yang nantinya akan digunakan sebagai estimasi untuk memprediksi kondisi pergerakan saham di masa mendatang.
Dengan demikian akan diketahui nilai Value at Risk (Var) portofolio saham menggunakan data historis dan data simulasi Monte Carlo dan diketahui perbandingan nilai Value at Risk (Var) portofolio saham menggunakan data historis dan data simulasi Monte Carlo.

2. Metode Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan (close price) empat saham dalam satu tahun, periode Juni 2011-Juni 2012 yang diakses di http:www.finance.yahoo.com ,yaitu saham Gudang Garam Tbk. (GGRM.JK), saham Kalbe Farma Tbk. (KLBK.JK), saham Semen Gresik (Persero) Tbk. (SMGR.JK), dan saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM.JK).
Data historis dari keempat saham diolah dan dibentuk dalam portofolio menggunakan Metode Markowitz, kemudian data historis disimulasi dengan Simulasi Monte Carlo dengan menggunakan bantuan program Matlab 7.0. Data simulasi juga dibentuk portofolio, kemudian dicari VaR portofolio dari data historis dan data simulasi Monte Carlo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar